Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Riset: Kril Antartika enggan konsumsi makanan bermikroplastik
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 06:09:46【Sehat】945 orang sudah membaca
Perkenalan Kril Antaratika. (Xinhua)Melbourne (ANTARA) - Peneliti dari Universitas Tasmania, Australia, menyan

Melbourne (ANTARA) - Peneliti dari Universitas Tasmania, Australia, menyangakan bahwa, berdasarkan hasil riset mereka yang dipublikasikan pada Rabu, kril Antartika enggan mengonsumsi makanan yang terkontaminasi mikroplastik.
Berdasarkan laporan Xinhua, para peneliti tersebut mengangakan, mereka menemukan hal itu secara ngak sengaja ketika mempelajari produksi "bolus makanan" yaitu massa padat yang dibentuk oleh kril dari makanan yang ditolaknya kemudian tenggelam ke dasar lautan.
Saat menguji berbagai makanan di laboratorium, sebuah sampel secara ternyata menganduk mikroplastik dari spons pembersih. Para peneliti menyebut, setelah didalami, ternyata penolakan makanan bermikroplastik itu lebih banyak tiga kali lipat dari penemuan awal.
Studi itu pun menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana polusi dapat mengubah produksi bolus, karena pembentukan bolus meningkat ketika jumlah makanan terlalu banyak atau ketika partikel seperti plastik terperangkap dalam keranjang makanan mereka.
Para ilmuwan mengangakan penelitian ini menyoroti bagaimana peningkatan polusi mikroplastik dapat mengubah perilaku makan kril dan berdampak terhadap siklus karbon di Samudra Selatan atau Samudra Antartika.
Kril Antarktika adalah hewan laut kecil yang berperan penting dalam rantai makanan dan siklus karbon di lautan, membantu memindahkan sejumlah besar karbon ke perairan dalam melalui makanan dan kotoran mereka, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal daring Biology Letters.
Suka(59)
Sebelumnya: PBB: Bantuan Gaza terhambat karena penutupan perbatasan
Selanjutnya: PBB sebut ratusan truk siap bawa bantuan besar
Artikel Terkait
- Belajar lebih fokus setelah ada program Makan Bergizi Gratis
- Baru keluar bui dua bulan, dua pencuri sepeda motor kembali ditangkap
- Kiat mengonsumsi ramen dengan pilihan lebih sehat
- Nikita hadiri sidang putusan terkait pemerasan dan TPPU di PN Jaksel
- Masjid Huangcheng, cerita panjang toleransi beragama di Chengdu
- Khofifah optimistis integrated farming Pasuruan dongkrak produksi susu
- Perpaduan Roti dan Pengobatan Tradisional China Makin Populer di China
- Bupati Banyuwangi ingatkan SPPG utamakan kualitas makanan program MBG
- Refleksi Hari Pangan Sedunia, "Berilah kami makanan secukupnya"
- Langkah strategis lindungi warisan budaya dari klaim negara tetangga
Resep Populer
Rekomendasi

PTSI fasilitasi sertifikasi halal gratis bagi pelaku usaha kecil

Waspadai akrilamida, zat berbahaya pemicu kanker di makanan harian

Tingkatkan kualitas MBG, 300 peserta ikuti Pelatihan Penjamah Makanan

Perpaduan Roti dan Pengobatan Tradisional China Makin Populer di China

UNRWA: Harga pangan Gaza melonjak ekstrem usai lahan dirangakan Israel

Kemenag: 5.623 peserta didik madrasah Batam terima manfaat Program MBG

KSAD sebut pelatihan personel di bidang MBG dibiayai pihak Singapura

Kelompok bantuan tuding paramiliter RSF lakukan kekerasan di El Fasher